Akhir-akhir
ini setiap naik angkot dan diajak ngobrol sama Abang Angkot
“Semester berapa neng?”
“Semester 6 Bang”
“Wah, udah sebentar lagi lulus ya neng”
“Wah, ilmunya udah banyak ya neng”
“Wah, orang tuanya udah usaha banyak ya neng buat ngebiayain
spp 6 semester”
“hmm”
Iyasih,
gue emang orang yang gampang kepikiran sama omongan orang. Tapi kali ini gue rasa omongan itu bisa jadi hal yang baik buat gue. Mungkin saat ini emang udah
waktunya buat memikirkan hal-hal yang berbeda dengan pikiran anak-anak semester
enam ke bawah. Bukan sekedar berpikir tentang lipstik-lipstikan supaya terlihat
beda daripada anak semester dua.
Kebetulan, sekitar satu bulan
yang lalu gue ikut U. LabX Spring 2018, semacam short course gitu. Untuk
kontennya silahkan search di google banyak kok. Karena gue juga ngga memahami
kontennya secara utuh (wk). Yang menarik adalah ada satu pertemuan (dari 6
pertemuan) yang membahas tentang future, hari itu kelasnya adalah berimajinasi.
Dalam waktu dua jam ada banyak instruksi untuk membayangkan masa depan sambil
memejamkan mata. Meskipun saat kelas itu gue ngerasanya ini adalah hal yang
cukup aneh dan boring, tapi beberapa waktu setelah kelas gue jadi kepikiran
untuk membuat planning masa depan hidup gue.
Kalo
berpikir tentang masa depan, cita-cita dll, kyanya bakalan malesin dan muluk banget deh. Jangankan hal yang sifatnya jangka panjang gitu, nulis to do
list today aja kadang bakal terpikir "Ah, gawean yang ini kayaknya nggak kelar hari ini deh" . Akhirnya gue keinget buku motivaksi
metanoiac yang dikasih sama kakak kelas di SMP dan ceramah dari guru PKN di MA dulu. Merencanakan hidup untuk 5 tahun kedepan.
Gue
coba buat ngitung-ngitung umur gue sekarang dan umur gue 5 tahun kedepan. Apa yang
baiknya gue capai berdasarkan minat, kemampuan dan kesempatan yang ada. Dimulai
dari tahun pertama, karena mungkin kondisinya adalah gue lagi ngejalanin kewajiban
yang sama dengan semester sebelum-sebelumnya Cuma bedanya ada di akhir, jadi
gue harus tetap fokus sama apa yang ada kalau bisa dengan tambahan berusaha
untuk nambah life skill. Tahun kedua mulai ada yang berbeda, ada yang harus
diselesaikan dan dimulai. Untuk tahun ketiga, kemaren gue coba searching info dan referensi tempat-tempat potensial
untuk.. ah, masa iya gue ceritain disini? Nggak lah! Tahun keempat
menyelesaikan tanggung jawab dari tahun sebelumnya dan menemukan suatu hal.
Tahun kelima memulai suatu hal yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.
Sebenernya
mau share disini aja, tapi biarkan gue dan Allah sang Perencana Terbaik yang
tau. Oiya, membuat perencanaan bukan suatu hal yang membuat kita nggak percaya
rencana Tuhan kok.. yah anggep aja bagian dari do’a dan usaha kita. Setau
gue bkin perencanaan itu biasanya harus yang achievable (memungkinkan untuk
dicapai) dari segi kemampuan dan ketangguhan diri kita untuk mencapainya. Ada juga
yang membuat perencanaan bisa membeli sesuatu di tahun sekian, mengikuti
kompetisi, menguasai suatu skill, membuka suatu usaha, bekerja di suatu tempat
atau suatu jabatan, melanjutkan pendidikan di suatu tempat, menikah dsb.
Mungkin
cukup sekian dulu ya, semangat terus dan sukses selalu buat semua!
0 komentar:
Posting Komentar