Sabtu, 28 Juli 2018

Tips Belajar IELTS Secara Otodidak





1. Cari sumber dan bahan belajar
Alasan terbesar saya mempelajari IELTS secara otodidak selain motivasi dari seminar dan pameran yang pernah saya kunjungi adalah tertarik dengan banyaknya sumber belajar IELTS di Internet. Berikut sumber gratis yang paling sering saya buka selama belajar

Pengalaman & motivasi belajar IELTS
- Kiky Edward
Catatan Maul


Sampel dan teori IELTS
- IELTS Liz
Emma Engvid

Buku soal
Download Cambridge IELTS


Selain referensi diatas masih ada banyak lagi website yang menarik dan lengkap. So, selamat mengeksplor !

2. Tentukan waktu dan jadwal belajar

            Dari beberapa pengalaman yang saya tahu, pilihan terbaik memang meluangkan waktu beberapa bulan setelah lulus kuliah, khusus untuk belajar IELTS. Namun bukan berarti kita menunda untuk belajar, alangkah baiknya jika kita tetap mencicil atau mengisi waktu luang dengan belajar. Waktu untuk belajar IELTS biasanya tergantung pada skala prioritas pribadi. Untuk mahasiswa yang masih fokus pada kegiatan perkuliahan dan organisasi yang cukup padat, bisa jadi tetap menyisihkan waktu disela-sela kesibukan atau belajar pada waktu liburan semester. Karena saya memprioritaskan deadline tugas dan proker, akibatnya jadwal belajar jadi keteteran dan terlewat begitu saja. Saya pribadi lebih nyaman belajar saat liburan semester, karena jadwal yang ditentukan bisa lebih tercapai dibandingkan pada saat jadwal perkuliahan aktif.
            Terkait jadwal belajar, yang perlu menjadi perhatian adalah durasi, frekuensi dan materi. Semisal belajar setiap pagi selama setengah jam atau seminggu dua kali selama dua jam saat weekend untuk yang masih aktif berkuliah, dua jam setiap pagi dan malam untuk yang sedang liburan semester atau enam s/d delapan jam perhari untuk yang sudah free. Materi untuk IELTS terbagi menjadi empat keahlian, reading, writing, listening dan speaking. Kita bisa mengkreasikan jadwalnya sesuai dengan kebutuhan. Misal merasa kurang menguasai soal listening dan cukup lancar dalam mengerjakan soal reading, maka bisa memperbanyak porsi belajar listening dan mengurangi porsi reading. Apakah ingin mempelajari listening dalam satu bulan baru kemudian beralih ke reading, atau mempelajari listening pada pagi hari kemudian reading pada sore hari dsb. Begitu pula jadwal untuk membaca/mendengarkan teori dan berlatih mengerjakan soal, ingin sekaligus atau diselang-seling bebas saja bisa dicoba sesukanya. Jangan lupa merencanakan batas akhir belajar beserta target yang ingin dicapai, misal 2 vol. buku cambridge IELTS, 10 video teori dari youtube dll, bagus juga kalau dirinci setiap kali belajar, berapa soal yang diselesaikan/berapa video yang dipahami kemudian dicatat ulang . Referensi jadwal belajar bisa lihat di blog Kikyedward.

3. Bersama teman atau sendiri
Pengalaman saya belajar dengan senior di organisasi adalah sangat membantu untuk mengingatkan atau menagih hasil belajar, bertukar informasi baru, berbagi hasil download e-book atau video supaya hemat kuota dan menghilangkan kejenuhan dalam belajar. Dengan adanya teman dapat memimimalisir adanya kekurangan dari belajar tanpa guru. Jika sudah mengajak teman-teman untuk belajar bersama, namun belum ada yang berminat, tidak perlu dpaksakan, coba saja belajar sendiri terlebih dahulu, karena lebih cepat memulai lebih baik dan setiap ada kesungguhan insyaAllah ada jalan.


Sabtu, 14 Juli 2018

Pengalaman berkenalan dengan IELTS



                Pertama kali saya mengenal IELTS adalah ketika menghadiri sebuah seminar sekaligus pameran pendidikan Australia dan New Zaeland yang diadakan oleh SUN Education di Hotel Mandarin Jakarta. Niat awalnya sih hanya untuk jalan-jalan saja sama teman-teman FLAT, begitu sampai disana terasa sekali antusiasme dari peserta lain. Saya dan beberapa teman terpaksa tidak mengikuti free trial IELTS karena 100 kursi peserta pertama sudah terpenuhi beberapa menit sebelum test dimulai. Wah, saya jadi merasa sudah jauh tertinggal di awal, ketika saya baru mulai mengenal ternyata orang-orang sudah bergerak lebih maju. 

               Peserta yang terlambat datang, kemudian diarahkan ke seminar tips reading IELTS, narasumbernya adalah seorang tutor di salah satu cabang Sun English. Sebenarnya ada banyak tips untuk mengerjakan soal-soal reading , namun karena keterbatasan hanya 5 tips saja yang disampaikan oleh tutor tersebut. Beliau menyampaikan untuk tips yang lain akan disampaikan pada preparation class yang diadakan oleh Sun English . Saya pun jadi makin penasaran, apasih itu IELTS ? 

              Seminar kedua adalah Motivasi untuk menyesuaikan passion dengan pilihan konsentrasi pendidikan di era millenial oleh Ina Liem (konsultan pendidikan). Pengalaman dan pengetahuan beliau dalam menelusuri berbagai universitas dan jurusan baik di dalam maupun luar negeri tidak diragukan lagi. Materi yang disampaikan sedikit banyak membuka wawasan saya tentang kondisi pendidikan dan pekerjaan di zaman sekarang. Ina Liem pun menutup seminarnya dengan kalimat yang berkesan  “Dunia ini begitu luas, tantangan begitu besar dan semua orang punya potensi untuk terus maju dan memajukan bangsa” . 

              Pada siang hari pintu pameran dibuka, peserta berbondong-bondong masuk ke dalam. Melihat jejeran stand berbagai universitas di Australia dan New Zaeland, aih rasanya minder sekali. Sebenarnya saya sangat tertarik dengan jurusan pendidikan di Australia (tempat kuliahnya dosen favorit), tapi karena tidak tahu harus bertanya apa di stand universitas, saya melipir ke stand Sun English dan bertemu seorang Mas-mas yang sedang jaga stand untuk menanyakan preparation class, beliau kemudian menjelaskan beberapa hal tentang IELTS dan memberi sedikit motivasi untuk mengikuti preparation class IELTS. Perlu diakui harga yang ditawarkan untuk mengikuti preparation class cukup berat bagi saya yang masih jadi mahasiswa dan belum berpenghasilan pula. Tapi hal ini tidak menghentikan saya untuk mencari lebih tau tentang IELTS.

             Sepulangnya dari seminar tersebut saya langsung browsing serba-serbi IELTS. Ada banyak cerita dan informasi dari para blogger yang begitu menginspirasi. Akhirnya beberapa bulan setelah itu saya mencoba untuk belajar secara otodidak dan mengikuti prediction test IELTS di Sun English. Next insyaAllah saya post tentang pengalaman belajar IELTS secara otodidak ya.

Terima kasih,
Semangat terus-sukses selalu!


Selasa, 03 Juli 2018

60 Detik di Lampu Merah

10 detik pertama di lampu merah
Ada persimpangan yang harus dilalui
Ada pertanda yang harus dipatuhi
Adalah saat untuk berhenti

10 detik kedua di lampu merah
Benar-benar berhenti
Sejenak menahan ambisi

10 detik ketiga di lampu merah
Menengok ke kanan dan ke kiri
Memastikan situasi

10 detik keempat di lampu merah
Melihat kembali pada tujuan diri
Memastikan kembali tujuan pergi

10 detik kelima di lampu merah
Menghidupkan kembali
Daya yang sempat mati

10 detik keenam di lampu merah
Siap melaju lagi
Dengan arah yang lebih pasti

Halte busway Mampang Prapatan,
Selasa, 3 Juli 2018
22:08