Jumat, 29 Maret 2019

Pameran Fotografi: Anggai Renjana


       Setelah sukses menggelar pameran fotografi bertajuk Ngudoroso pada tahun 2018 lalu, kini Mahasiswa jurusan jurnalistik kembali menggelar pameran fotografi dengan tajuk Anggai Renjana. Kesuksesan ini tidak terlepas dari bimbingan tangan dingin seorang dosen sekaligus Kurator,  Bapak Rasdian A Vadin. Dalam pameran ini ditampilkan ratusan karya hasil jepretan 39 mahasiswa semester 8, jurusan jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Acara ini  juga menghadirkan sejumlah pembicara yang bergelut di bidang fotografi yaitu Tufan Wijaya dalam bedah buku “Literasi Visual”, Widya Sartika dan  Fernando Randy pada seminar “Street Photography” serta Eva Fauziyah dan Hanna Sayyida dalam Taklshow Photography “Cerita di balik foto”.

Anggai Renjana dimaknai dengan Isyarat rasa yang disampaikan oleh fotografer dalam foto-foto yang ditampilkan. Mengisyaratkan berbagai rasa dalam menjalani dan memenuhi proses kehidupan dengan sepenuh hati. Menanam bacaan, mengamati, medialogkan ke publik sebagai bentuk pertanggungjawaban, dan pada akhirnya memetik hasil dari keseluruhan proses tersebut bersama masyarkat kembali. Tema-tema yang diusungkan antara lain para pejuang disabilitas, transportasi, seni kriya, profesi unik, Religiusitas masyarakat dan lain sebagainya.

                Sejauh ini menurut saya, pameran fotografi jurusan Jurnalistik adalah yang paling favorit di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Alasannnya adalah, foto-foto yang dipamerkan tidak hanya diberi nama fotografer dan judul fotonya saja, tapi juga dilengkapi dengan deskripsi  di sisi-sisi foto. Selain itu panitia juga selalu siap sedia untuk menyambut tamu yang hadir kemudian menemani berkeliling sambil berbincang-bincang. Kebetulan pada kesempatan kali ini saya bersama dua orang teman saya yaitu Tamadhir dan Adam maulana ditemani oleh seorang tour guide yang tidak lain dan tidak bukan adalah teman saya sendiri yaitu Mochammad Hafidz yang akrab disapa Hafidz.

                Hafidz menceritakan suka dan duka dalam proses pengambilan foto, tidak semua objek foto mau dengan mudah membuka diri untuk berbagi kepada teman-teman fotografer, salah-salah pendekatan ketika mengambil gambar, fotografer tak jarang mengalami penolakan dan pengusiran. Maka disinilah  isyarat (komunikasi) dan rasa mengambil peran penting dalam pengambilan foto. Selain pendekatan yang baik diperlukan juga teknik-teknik yang tepat dalam mengambil foto. Setidaknya ada enam teknik dasar dalam fotografi yaitu Hyperfocal Focus, Selective Focus, Motion Blur, Panning, Freezing dan Silhoutte


Mata untuk semua - Devi Permata Sari
( Okularis, seorang spesialis pembuat dan penyesuai protesa mata untuk orang-orang yang kehilangan satu mata akibat penyakit atau cacat sejak lahir)
Hijrahnya Punk Muslim dan Anak Jalanan - Karmila
(Komunitas Tasawuf Underground yang merangkul orang-orang yang hendak berhijrah termasuk anak punk dan anak jalanan)
Kopi Tuli, Lingkar Riuh Dalam Sunyi - Alivia Soraya
(Kedai kopi dengan transaksi jual beli menggunakan bahasa isyarat)

Aku Berkarya, Maka Aku Ada - Mohammad Hafidz
(Seorang kakek pembuat miniatur alat transportasi dan mainan anak yang terbuat dari kayu)







Suasana Pameran Fotografi Anggai Renjana
aaa
Tamadhir dan tangannya Adam




Menunggu tanda tangan kepala jurusan - Mahasiswi semester akhir



Sampai jumpa di pameran foto berikutnya!