Setelah sukses menggelar pameran
fotografi bertajuk
Ngudoroso pada tahun 2018 lalu, kini Mahasiswa jurusan
jurnalistik kembali menggelar pameran fotografi dengan tajuk Anggai Renjana. Kesuksesan
ini tidak terlepas dari bimbingan tangan dingin seorang dosen sekaligus
Kurator,
Bapak Rasdian A Vadin. Dalam pameran
ini ditampilkan ratusan karya hasil jepretan 39 mahasiswa semester 8, jurusan
jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Acara ini
juga menghadirkan sejumlah pembicara yang
bergelut di bidang fotografi yaitu Tufan Wijaya dalam bedah buku “Literasi
Visual”, Widya Sartika dan
Fernando
Randy pada seminar “
Street Photography” serta Eva Fauziyah dan Hanna Sayyida dalam
Taklshow Photography “Cerita di balik foto”.
Anggai Renjana
dimaknai dengan Isyarat rasa yang disampaikan oleh fotografer dalam foto-foto
yang ditampilkan. Mengisyaratkan berbagai rasa dalam menjalani dan memenuhi
proses kehidupan dengan sepenuh hati. Menanam bacaan, mengamati, medialogkan ke
publik sebagai bentuk pertanggungjawaban, dan pada akhirnya memetik hasil dari
keseluruhan proses tersebut bersama masyarkat kembali. Tema-tema yang
diusungkan antara lain para pejuang disabilitas, transportasi, seni kriya, profesi
unik, Religiusitas masyarakat dan lain
sebagainya.
Sejauh
ini menurut saya, pameran fotografi jurusan Jurnalistik adalah yang paling
favorit di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Alasannnya adalah, foto-foto
yang dipamerkan tidak hanya diberi nama fotografer dan judul fotonya saja, tapi
juga dilengkapi dengan deskripsi di
sisi-sisi foto. Selain itu panitia juga selalu siap sedia untuk menyambut tamu
yang hadir kemudian menemani berkeliling sambil berbincang-bincang. Kebetulan
pada kesempatan kali ini saya bersama dua orang teman saya yaitu Tamadhir dan
Adam maulana ditemani oleh seorang tour guide yang tidak lain dan tidak bukan
adalah teman saya sendiri yaitu Mochammad Hafidz yang akrab disapa Hafidz.
Hafidz
menceritakan suka dan duka dalam proses pengambilan foto, tidak semua objek
foto mau dengan mudah membuka diri untuk berbagi kepada teman-teman fotografer,
salah-salah pendekatan ketika mengambil gambar, fotografer tak jarang mengalami
penolakan dan pengusiran. Maka disinilah
isyarat (komunikasi) dan rasa mengambil peran penting dalam pengambilan
foto. Selain pendekatan yang baik diperlukan juga teknik-teknik yang tepat
dalam mengambil foto. Setidaknya ada enam teknik dasar dalam fotografi yaitu
Hyperfocal Focus, Selective Focus, Motion Blur, Panning, Freezing dan Silhoutte.
|
Mata untuk semua - Devi Permata Sari ( Okularis, seorang spesialis pembuat dan penyesuai protesa mata untuk orang-orang yang kehilangan satu mata akibat penyakit atau cacat sejak lahir)
|
|
Hijrahnya Punk Muslim dan Anak Jalanan - Karmila (Komunitas Tasawuf Underground yang merangkul orang-orang yang hendak berhijrah termasuk anak punk dan anak jalanan) |
|
Kopi Tuli, Lingkar Riuh Dalam Sunyi - Alivia Soraya (Kedai kopi dengan transaksi jual beli menggunakan bahasa isyarat) |
|
Aku Berkarya, Maka Aku Ada - Mohammad Hafidz (Seorang kakek pembuat miniatur alat transportasi dan mainan anak yang terbuat dari kayu)
|
|
Suasana Pameran Fotografi Anggai Renjana
|
aaa
|
Tamadhir dan tangannya Adam |
|
Menunggu tanda tangan kepala jurusan - Mahasiswi semester akhir |
Sampai jumpa di pameran foto berikutnya!